Rabu, 16 Oktober 2019

Label Kemasan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)



Bahan Berbahaya dan Beracun disingkat menjadi B3 dimana itu adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Karena sesuai dengan namanya berbahaya dan beracun, B3 tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Mudah Meledak


Pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.


2. Mudah Terbakar


Bahan yang mempunyai salah satu sifat ini sebagai berikut :
  • Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat Celcius akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg
  • Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus
  • Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar
  • Merupakan limbah pengoksidasi


3. Oksidasi


Oksidasi adalah bahan kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Bekerja dengan bahan kimia oxidizing membutuhkan pengetahuan dan pengalaman praktis. Jika tidak, risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium perklorat. Bila suatu saat Anda bekerja dengan kedua bahan tersebut, hindarilah panas, reduktor, serta bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.


4. Korosif


Bahan yang memiliki dari salah satu sifat berupa :
  • Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
  • Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja
  • Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa


5. Beracun


Bahan yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.

6. Mengganggu Pernafasan (karsinogenik, teratogenik dan mutagenik [carcinogenic, tetragenic,mutagenic])


Bahan ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
  • Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio
  • Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genĂ©tica
  • Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.

7. Pemicu Iritasi

Pemicu iritasi sebenarnya ada 2, ada yang menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahannya adalah peridin. Dan ada juga yang menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahannya adalah ammonia dan benzyl klorida.

8. Gas Bertekanan

Gas bertekanan disimpan dalam tekanan tinggi, baik gas yang ditekan, gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah tekanan. Gas bertekanan ini banyak digunakan dalam 41ermanga maupun laboratorium.Bahaya dari gas ini adalah efek dari tekanan tinggi dan juga mungkin bersifat racun, aspiksian, korosif dan mudah terbakar.

9. Pencemar Lingkungan

Bahan Pencemar Lingkungan adalah bahan yang berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

Dan berikut adalah kasus dari penjelasan label label tersebut :


NO

LABEL B3

KASUS

SOLUSI

SUMBER

1

Mudah Meledak

Karna isi dari gas tersebut mudah terbakar jika terkena percikan api. Ketika gas tersebut bocor dan terkena percikan api maka akan meledak.

Ketika sedang terjadi kebocoran gas, maka segera hindari hal hal yang memicu api, seperti percikan listrik tersebut.

Tabung Gas Meledak di Cibubur, Diduga Karena Kebocoran Gas dan Korsleting Listrik

2

Mudah Terbakar

Ketika ada kendaraan ingin mengisi BBM, lalu ada yang menggunakan ponselnya ketika mengisi bensin dan BBM pun tersambar api dari radiasi ponsel tersebut.

Para pengisi BBM harus menaati untuk tidak menggunakan ponsel saat mengisi BBM.

Soal Pom Bensin Terbakar Diduga karena Radiasi Ponsel, Ini Penjelasan Pertamina

3

Oksidasi

Korosi pada kabel menyebabkan tumpukan kerak akan menimbulkan hambatan atau resistansi yang tinggi sehingga menyebabkan beban arus listrik menjadi bertambah, yang bisa menyebabkan korsletting.

membersihkan kontak terminal hingga terlihat lapisan logamnya dengan cara menyemprotkan cairan pembersih karat, bisa juga dengan menggunakan sikat kawat atau juga dengan amplas halus.

Pentingnya Cek Kabel Kelistrikan, Cegah Korsleting!

4

Korosif

Korosi bisa menyebabkan hubungan pendek atau korsleting yang dapat mengarah kecelakaan.

Menghambat dan mengendalikan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.

Korosi Pada Peralatan Elektronik

5

Beracun

Baterai bekas yang dibuang sangat berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Karna mengandung berbagai logam berat.

Baterai itu harus melewati pengolahan terlebih dahulu dan harus memilah bagian bagian tertentu.

Apa yang kita lakukan jika baterai sudah tidak bisa dipakai lagi?

6

Mengganggu Pernafasan

(karsinogenik, teratogenik dan mutagenik [carcinogenic, tetragenic,mutagenic])

PLTU tersebut mengotori udara dengan polutan beracun, termasuk merkuri, timbal, arsenik, kadmiun dan partikel halus yang telah menyusup ke dalam paru-paru masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU Batubara tersebut.

Seharusnya PLTU tersebut mengolah udaranya sebelum di lepas ke udara bebas.

Bahaya Polusi Udara dari PLTU Batubara

7

Pemicu Iritasi

Logam berat yang ada pada baterai seperti Kromium bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Baterai itu harus melewati pengolahan terlebih dahulu dan harus memilah bagian bagian tertentu.

Bahaya Limbah Baterai

8

Gas Bertekanan

Gas ELPIJI merupakan jenis Gas Bertekanan. Ketika gas tersebut bocor dan terkena percikan api dari korsleting listrik akan merambat dengan sangat cepat dan menyebabkan gas tersebut meledak.

Sang pemilik gas tersebut seharusnya menjauhkan gas dari hal hal yang memicu api. Dan segera membuang udara yang tercampur oleh gas tersebut.

Korsleting Listrik dan Gas Bocor Picu Ledakan di Grand Wijaya

9

Pencemar Lingkungan

Sampah kabel memiliki kandungan plastik dan kabel yang sulit terurai jika tidak didaur ulang.

Mendaur ulang atau memusnahkan supaya mudah diuraikan sampah kabel tersebut.

Sampah Kabel di Depan Balai Kota, Dari Mana Asalnya?



Sumber Referensi:
http://agtry.com/kumpulan-rambu-b3/
http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/tentangb3.htm
https://www.synergysolusi.com/7-simbol-bahan-kimia-berbahaya.html
https://media.neliti.com/media/publications/108282-ID-salah-satuupaya-penganekaragaman-makanan.pdf\
http://sib3pop.menlhk.go.id/articles/view?slug=informasi-b3